
Seperti halnya saling
mengucapkan salam sesama umat muslim. Walaupun ini dibilang sepele, tapi kini banyak dari umat muslim tidak melakukannya. Padahal ketika mengucap salam juga berarti saling mendoakan. Fenomena ini seringkali ditemui di kalangan Mahasiswa Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel (UIN SA) Surabaya. Banyak dari mahasiswa mengabaikan hal kecil
tersebut.
Padahal, dengan salam atau sapaan akan membawa kepada hubungan
relasi yang baik. Selain itu dapat mempererat silaturrahim yang telah terjalin sebelumnya. Sepertinya untuk saat ini mahasiswa tidak hanya melupakan ucapan salam
atau sapaan ketika bertemu seseorang melainkan juga berdoa. Dalam memulai segala aktivitas
haruslah diawali dengan berdoa. Namun, dari kalangan mahasiswa tidak lagi
peduli dengan hal ini, terbukti saat memulai makan tidak lagi ada mahasiswa
yang mengawalinya dengan berdoa.
Salah seorang Dosen pernah
menceritakan, suatu ketika saat ada pertemuan International antara orang
Amerika, Turki dan Indonesia. Ketika mereka sedang melakukan makan
bersama. Orang Amerika dan Turki berdoa menurut agamanya
masing-masing sebelum makan. Tetapi orang Indonesia sendiri yang kebetulan beragama islam bukan berdoa, melainkan asik
memainkan gadgetnya. Jika orang Amerika saja mampu melakukan hal-hal religius yang
demikian, mengapa orang Islam yang selama ini selalu dianggap radikal dalam
beragama tidak berdo’a sebelum makan?
Orang-orang non muslim dengan cara seperti itu
menunjukkan bahwa mereka begitu mensyukuri berkah yang diberikan tuhan-Nya kepada mereka. Sedangkan para muslim kini ? Selayaknya, kita sebagai muslim yang baik harus mengubah
sikap dan tingkah laku untuk memelihara citra agama. Selain itu, dari hal tersebut, beberapa persepsi orang lain tentang
orang-orang islam yang semula negatif dapat berubah menjadi positif.
Jadi kita sebagai mahasiswa
muslim hendaknya membiasakan hal-hal kecil tersebut. Mengucapkan salam dan
berdoa bukan perkara yang susah untuk dilakukan secara istiqomah. Dan dengan hal-hal yang
sepintas kecil itu pula kita mampu mengawali usaha untuk mengubah citra umat Islam menjadi lebih baik. Dalam hal yang lebih
khusus, jika mahasiswa dapat memberikan dan mempertahankan perilaku-perilaku
sederhana yang sarat akan nilai-nilai religiusitas Islam ini, maka sebuah
Universitas Islam yang menaunginya akan dapat dipercaya di mata masyarakat,
dalam hal menghasilkan sarjana-sarjana yang berintelek dan berbekal agama yang
lebih dari cukup.
Karena setelah melangkah keluar dari perguruan tinggi, yang
terpenting bagi mahasiswa adalah memiliki kemampuan untuk mengabdi di
lingkungan masyarakat. UIN SA sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Islam
di Surabaya terus berusaha untuk meningkatkan dan menyeleraskan antara pembelajaran
sains dan agama tersebut, agar para mahasiswanya tidak salah langkah dalam
menghadapi modernitas sampai-sampai meninggalkan nilai-nilai agama yang menjadi
pilar bagi suatu Universitas Islam dan perilaku Islami harus ada pada setiap diri
mahasiswa muslim.
No comments:
Post a comment