Membuang sampah pada tempatnya, terdengar
sangat sepele. Namun di lingkungan UINSA masih banyak ditemui sampah yang
berserakan dan tidak dibuang pada tempatnya. Bahkan hal tersebut menjadi budaya
warga UINSA, yakni suka membuang sampah sembarangan.

Sebagai
manusia yang dilahirkan untuk menghuni bumi ini, sepatutnya kita menjaganya.
Dari hal yang sepeleh yakni menjaga kebersihan lingkungan, dengan membuang
sampah pada tempatnya. Terdengar sepeleh, namun apakah kita bisa melakukannya
secara konsisten?.
Sejauh kaki
melangkah menyusuri jalan diarea Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA),
sejauh itulah kita masih menemukan sampah yang berserakan dibeberapa titik. Membuang
sampah sembarangan sepertinya sudah membudidaya dikalangan warga UINSA. Seperti
yang diungkapkan Arfindi Mahasiswi Ilmu Komunikasi semester 2, bahwa dia masih
sering menemukan sampah yang tidak dibuang pada tempatnya, bahkan dia juga
merupakan salah satu pelakunya. “Saya masih sering menemukan sampah yang tidak
dibuang pada tempatnya, bahkan saya juga sering kayak gitu, lha wong tempat
sampahnya jauh,” jelasnya.
Arfindi
menambahkan, “seharusnya didepan kelas itu ada tempat sampahnya, agar kita itu
ndag males buang sampah pada tempatnya. Lah sekarang kita duduk didalam kelas,
tempat sampahnya didepan kelas sebelah, kan males buangnya, mending ditaruk
bangku aja,” jelas wanita perpostur tinggi itu.
Hal senada
juga disampaikan oleh Mashudi Mahasiswa asal Tulungagung, hal yang menyebabkan
orang membuang sampah sembarangan itu dikarenakan malas dan sulit menemui
tempat sampah. “Saya rasa orang buang sampah sembarangan itu karena dia malas,
mereka berfikirnya nanti ada tukang yang bersiin kok, kalau sudah bersih nanti
mereka makan gaji buta. Selain itu karena sulit menemukan tempat sampah,” tutur
Mashudi.
Crew New News
melakukakan pengamatan di lingkungan Fakultas Dakwah. Dan memang benar bahwa
jumlah tempat sampah di lingkungan Fakultas Dakwah masih sangat minim. Dalam
kondisi seperti ini kita patut mencontoh apa yang dilakukakan oleh Chalid
Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam, bahwa dia tidak pernah membuang sampah
sembarangan. “Saya tidak pernah membuang sampah sembarangan, saya usahakan
kalau ada sampah itu saya simpan dalam saku atau tas, nanti kalau ketemu tempat
sampah baru saya buang,” jelasnya. Dia pun berharap agar pihak kampus atau
fakultas untuk menambah jumlah tempat sampah. “Saya berharap disetiap kelas ada
tempat sampahnya, minimal ya ember. Karena paling tidak kita itu membuang
plastik sisa pentol dan botol air mineral,” tambahnya.
“Sebagai
bagian dari keluarga besar UINSA kita semua mahasiswa, karyawan maupun dosen
punya tanggung jawab yang sama untuk menjaga kebersihan, bukan hanya petugas
kebersihan saja,” tutur Elma Mahasiswi semester 2 asal Lamongan saat diminta
untuk memberi saran agar lingkungan UINSA semakin bersih.
Mashudi
menambahkan untuk hal tersebut, agar ruang kelas selalu dibersihkan sebelum
kelas intensif dimulai. “Agar semakin
bersih, saya berharap setiap pagi sebelum kelas intensif dimulai, supaya para petugas kebersihan membersihkan
kelas. Karena selama ini yang saya tau ruang kelaslah yang paling kotor, khususnya
dikelas intensif saya yaitu ruang
D1.312,” tutur laki-laki berbadan kurus itu.
No comments:
Post a comment