Tanpa mengurangi sedikitpun fungsi
utamanya, tiba-tiba seiring dengan perkembangan waktu. Tempat ini jadi begitu
memiliki banyak fungsi bagi mahasiswa.
Jika
anda sedang duduk bersama kawan-kawan anda di suatu tempat, membentuk sebuah
lingkaran, lalu bercengkrama. Entah apapun itu bahasan, beserta kontennya,
berdebat mengenai suatu masalah, ngerumpi
atau membicarakan orang lain disekitar, atau mungkin berdiskusi dan
sebagainya, bahkan meskipun hanya membicarakan hal sepele dan tidak berarti
untuk mengisi kekosongan, Tidakkah itu menyenangkan? Setidaknya, berapa kali
dalam sehari mahasiswa melakukan aktifitas sederhana itu? Suatu bentuk
interkasi sosial secara langsung yang sering sekali dan berpotensi setiap hari
kita lakukan dengan teman-teman kita dimanapun dan kapanpun. karena tidak
mungkin dalam sehari mahasiswa tidak menyapa teman sesama mahasiswa atau
menyapa dosen. meskipun hanya berkata “hai”. Ini merupakan budaya yang memang
sudah mengakar dalam diri manusia, dan menjadi fitrahnya untuk bersosialisasi
antar sesama sebagai makhluk sosial.
Terutama
sebagai mahasiswa, dalam waktu satu hari yang melelahkan ditengah-tengah
kepadatan jam kuliah yang terkadang sampai membuat pikiran penuh. Umumnya
diskusi dan berbagai macam perbincangan itu sendiri bisa dilakukan dimana saja,
namun kebanyakan mahasiswa melakukannyadidalam kelas, kafe, atau mungkin hanya
sekedar di warung kopi.Lantas bagaimana jika anda mendengar ajakan, “ ayo, kita
bicarakan dimasjid saja!” atau mungkin, “ nanti kita kerjakan bersama di masjid
ya.” Tutur salah satu mahasiswa jurusan KPI selepas jam kuliah
Ya,
masjid. Tempat ibadah suci bagi umat muslim ini jadi tempat yang multifungsi, alias sangat banyak manfaat dan
fungsinya selain hanya tempat ibadah di era ini. Jika yang kita tahu masjid
hanya sebagai tempat sholat ataupun hanya sekedar pengajian, berbeda halnya
dengan masjid yang satu ini, dan mungkin beberapa masjid dilokasi lainnya.
Tidak lain dan tidak bukan ialah masjid Ulul Albab UIN Sunan Ampel Surabaya. Masjid
yang tepat berhadapan langsung dengan gedung rektorat UIN ini menjadi sentral
bagi mahasiswa UINSA. Pada jam kerja, tempat ibadah ini tidak pernah sepi
dikunjungi oleh mahasiswa, dosen, maupun orang luar yang sedang berkeperluan.
Hampir semua kegiatan selepas kuliah mereka dilakukan di masjid ini, terutama
di serambi masjid. Mulai dari berdiskusi, bercengkarama, beristirahat, menyantap
bekal, membaca buku, bermain laptop, kerja kelompok, hingga melakukan
kaian-kajian tertentu, bahkan tempat agenda ma’had bagi mahasiswa semester dua,
semuanya menjadi aktifitas yang biasa dilakukan di masjid ini. Selain tempatnya
yang luas, sehingga memungkinkan menampung sebagian besar mahasiswa. Entah
kenapa, begitu udara di area masjid sedikit lebih sejuk dibandingkan dengan
tempat lain. Terasnya bewarna coklat berbahankan marmer membuat pijakan kaki
terasa isis. Dan akhirnya, ada banyak
faktor yang menyebabkan kenapa mahasiswa betah berlama-lama dimasjid ini. Dari rasa
nyaman dan betah inilah timbul kebiasaandanbudaya sehingga sangat mempengaruhi
fungsi masjid yang satu ini.
“masjidnya
UIN ya? Sangat usefull menurut saya.”
Ucap Shella singkat saat ditanyai tentang kegunaan masjid. “saya juga sering
menghabiskan jam kosong kuliah saya disana. Biasanya sama teman-teman. Bahkan
saya punya teman yang dalam dua kali dalam seminggu menggunakan masjid UIN
sebagai alternatif tempat menginap, karena rumahnya jauh dan aktifitas dari
kampus yangmembuat dia sering pulang malam,” Jelas kembali mahasiswi semester
dua jurasan KPI fakultas dakwah ini.
Dari
tuntutan dan keadaan yang berbeda-beda, Masyarakat UINSA memiliki kebiasaan baru bagi masjid Ulul Albab tanpa disadarinya.
Kebiasaan-kebiasaan ini akhirnya mengakar dan berlanjut setiap kali mahasiswa
baru datang dan begitu seterusnya. Tidak bisa dipungkiri, masjid Ulul Albab
menjadi tempat persinggahan mahasiswa di momen-momen tertentu. Sebuah bangunan
yang memberi banyak kemanfaatan bagi yang menginjakkan kaki di dalamnya. Inilah
hal kecil nansepele yang sering kita
lupakan. Hanya sekadar duduk dan berdiam diri, tanpa mensyukuri juga menyadari
bahwa bangunan yang sering kita datangi itu memberikan kemudahan bagi kita. Menjawab panggilannya, untuk memenuhi rahmatnya. Rumah
Allah ini, mari kita menjaga kesakralannya sebagai bentuk rasa cinta kita
terhadap bangunan penuh berkah ini.
No comments:
Post a comment