“Mampu
membaca dan memahami secara cepat serta dapat menyimpulkan isi bacaan menurut
bahasa sendiri.”Demikianlah tujuan dari pentingnya membaca menurut DEPDIKNAS
(Departemen Pendidikan Nasional)tahun 1994".
Membaca
segala jenis buku maupun literatur adalah hal yang sangat
penting bagi mahasiswa. Selain untuk memperoleh pemahaman dan informasi,
melatih kebiasaan membaca untuk mahasiswa dapat meningkatkan kadar
intelektualitas mahasiswa tersendiri. Dan dengan membaca, mahasiswa dapat
terdorong untuk menggerakan dirinya untuk berkarya atau berbuatkreative
yang didukung oleh keluasan wawasan dan kosakata yang dimilikinya.
Sayangnya
minat baca pada mahasiswa saat ini sangatlah minim. Efek dari
globalisasi atau perkembangan teknologi informasi saat ini, membuat mahasiswa
lebih berpikir praktis untuk mendapatkan sesuatu. Termasuk lebih memilih browsing
di internet dari pada membaca dari sumber buku untuk mendapatkan informasi.
Jika tujuan dari membaca adalah untuk memahami isi buku dan dapat menyimpulkan
isi buku tersebut dengan bahasa sendiri seperti yang dikatakan oleh Departemen
Pendidikan Nasional, berbeda dengan mahasiswa saat ini yang lebih terkenal
dengan sistem kerja ctrl C + ctrl V atau copy paste.
Rendahnya
minat baca mahasiswa dapat terlihat di perpustakaan kampus kita. Jumlah
kunjungan mahasiswa akan terlihat meningkat pada saat pertengahan kuliah,
karena banyak mahasiswa yang mencari sumber buku untuk referensi tugasnya.
Rata-rata mahasiswa mencari sumber referensi hanya karena mereka memebutuhkan
keterangan untuk catatan kaki tugas mereka semata. Sebaliknya, perpustakaan
akan terlihat sepi saat awal masuk dan masa akhir perkuliahan, karena mahasiswa
belum mendapatkan dan telah selesai mengerjakan tugas-tugas dari dosen
pengampunya. Dapat disimpulkan bahwa, mahasiswa akan membaca buku saat mereka
mendapatkan tekanan pertanggung jawaban atas data yang mereka dapatkan dalam
tugas mereka. Selebihnya mereka akan browsing di internet untuk
mendapatkan informasi-informasi lainnya.
Membaca
adalah kebutuhan primer bagi para mahasiswa untuk mengangkat status mereka yang
sesungguhnya, yaitu sebagai mahasiswa yang dikenal sebagai sumber pengais
informasi terupdate dan teraktual. Namun sebaliknya, membaca bukanlah
kebutuhan utama bagi mereka. Jangankan membaca buku, membaca koran pun
mahasiswa masih enggan untuk meluangkan waktunya. Jika mereka ingin membaca, mereka
lebih memilihuntuk membaca buku komik atau novel yang mereka anggap sebagai
hiburan mereka dari pada membaca literatur-literatur buku yang banyak terdapat
ilmu pengetahuan didalamnya.
Rendahnya
minat baca pada mahasiswa disebabkan oleh beberapa faktor yang bisa dikatakan
cukup fatal. Karena faktor-faktor yang ada saat ini, menjadikan mahasiswa tidak
mempunyaistimulussedikit pun untuk membaca atau pun mengais
informasi-informasi penting.Salah satunya adalah faktor
lingkungan. Orang tua dari mahasiswa tidak menanamkan sistem atau cara didik budaya
membaca pada anaknya sejak dini, jika orang tua mengajari anaknya untuk rajin
membaca sejak kecil maka budaya itu akan dibawanya sampai dewasa. Begitupula sebaliknya,
jika orang tua tidak menanamkan budaya membaca tersebut pada anaknya sejak
dini, anak itu akan kesusahan dalam mengais informasi dan tidak mempunyai stimulus
untuk membaca buku sedikitpun.
Contoh
faktor lingkungan lainnya adalah teman-teman sekitar mahasiswa. Mereka juga
sangat berpengaruh pada minat baca mahasiswa saat ini. Berkembanganya teknologi
internet yang semakin mudah untuk diakses kapan saja dan dimana saja. Mahasiswa
tidak perlu repot-repot untuk mencari buku atau literatur-literatur lain untuk
dibacanya di era saat ini. Hanya dengan bermodalkan handphone canggih
atau yang lebih dikenal dengan sebutansmartphone, tablet, laptop serta
dilengkapi dengan koneksi internet, semua informasi yang mereka butuhkan bisa
mereka dapatkan secara praktis. Lingkungan seperti inilah yang membuat
mahasiswa ingin hidup praktis dan tidak ribet. Hal inilah yang menjadikan para
mahasiswa semakin bergantung pada perkembangan teknologi internet dan
mengkesampingkan buku sebagai acuan mendapatkan sumber informasi dan ilmu
pengetahuan.
Memunculkan
minat baca pada mahasiswa saat ini memang bukanlah hal yang mudah, mereka
membutuhkan banyak dorongan dari orang-orang terdekat atau lingkungannya agar
mereka merubah kebiasaannya yang mengais informasi secara instant.Kebanyakkan
mahasiswa yang terbiasan membaca memang terbentuk sejak jauh-jauh lamanya atau
sejak dini.
Supaya menciptakan generasi yang mempunyai minat baca yang
tingggi, sangat diperlukan didikan atau budaya dari orang tua. Mulai dari
membaca dongeng-dongeng, cerpen, puisi, dan lainnya. Namun, jika sudah
terlanjur dewasa sangat sulit untuk menanamkan kebiasaan membaca untuk kalangan
mahasiswa, terlebih karena mereka sudah kecanduan dengan koneksi internet.Minat
baca mahasiswa terbentuk dari kesadaran pribadi masing-masing. Mahasiswa hanya
perlu menyadari bahwa membaca adalah suatu kebutuhan primer yang harus
dilakukan agar wawasan mereka semakin luas dan memacu intelektualitas mereka
untuk berkembang.