Orientasi Studi Cinta Akademik Almamater
(OSCAAR) yang dilaksanakan di UIN Sunan Ampel Surabaya telah dimulai. Sama
seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap pagi saat menjelang subuh para peserta
atau mahasiswa baru menyusuri jalan-jalan untuk mencapai kampus. Meskipun
peraturan yang sebenarnya dimulai pelaksaan OSCAAR adalah sekitar jam 7. Ada
alsan yang dibuat panitia kenapa menyuruh para pesertanya untuk berangkat pagi
agar bisa shalat berjama’ah subuh, meskipun pada kenyataannya hanya sedikit
peserta ataupun panitia yang mengikuti shalat berjama’ah tersebut. entah karena
apa alasan untuk berangkat pag ini tetap saja dibuat oleh panitia, padahal dari
rektorat sendiri aturannya dumilai OSCAAR sekitar jam 7.
Pada hari pertama OSCAAR memang
ada yang berbeda, dilihat dari pembukaan OSCAAR. Pada tahun sebelum-sebelumnya
pembukaan oscaar dilakukan secara bersamaan dari seluruh fakultas du UIN Sunan
Ampel, namun pada tahu ini, pembukaan oscaar dilakukan sendri disetiap
fakultas. Alsan kenapa tidak diadakan pembukaan OSCAAR secara serempak seperti
tahun lalu karena masih adanya proyek pembangunan yang ada di UINSA. Pembukaan OSCAAR
ini sendiri dilakukan secara berbeda-beda di setiap fakultas. Ada yang
dilakukan secra sederhana ada juga yang berbeda seperti yang dilakukan di fakultas
dakwah, ada proses pelepasan balon-balon.
Terlalu paginya penentuan kepada
peserta untuk berada di area OSCAAR membuat banyak mahasiswa baru terambat
untuk datang, meskipun secara logika sebenarnya mereka tidak terlambat, karena OSCAAR
dimulainya jam 7. Karena peraturan yang diadakan oleh panitia yang mengharuskan
mahasiswa baru berada di area OSCAAR pagi sesuai jam yang mereja tentukan maka
ini menjadikan para mahasisswa baru telat. Seperti biasa jika ada peserta yang
telat panitia akan menghukum mereka dengan cara yag berbeda-beda pula. Meskipun
banyak yang bilang bahwa OSCAAR tahun ini tanpa kekerasan seperti yag di
aturkan oleh pemerintah, tetap saja adegan perpeloncoan terjadi ketika OSCAAR
ini terjadi.
Masih banyak dari panitia-panitia
yang melakukan adegan perpeloncoan dengan kasar. Salah satu Dosen yang saat itu
memang ada di sekitar lokasi OSCAAR melihat adegan perpeloncoan itu, dan secara
tegas dan langsung pun sang Dosen memberitahu kepada panitian agar tidak ada
perpeloncoan terjadi. Sikap yang cenderung membela para mahasiswa baru agar
mereka merasa nyaman tanpa perpeloncoan. Sikap yang ditunjuukkan oleh Dosen
tersebut memang sangat benar. Betapa tidak, dalam sebuah proses OSPEK atau
pengenalan kampus memang sehrusnya ada Dosen yang bisa mengawasi proses OSPEK
agar perpeloncoan atupun adegan kekersan tidak sampai terjadi. Meski sudah
mendapat teguran dari sang Dosen, tetap saja perpeloncoan terjadi ketika Dosen
itu sudah tidak melakukan pengawasan kembali. Dalam hal ini, pengawasan oleh Dosen
sangat diperlukan agar tidak akan terjadi kembali perpeloncoan kepada mahsiswa
baru.
No comments:
Post a comment