Coba kita kaca-kan pernyataan tentang ospek
sebagai pintu awal bagi mahasiswa baru dengan kampus tercinta kita UINSA
Surabaya? Sudahkah kampus kita menanamkan proses kebaikan didalamnya? Dan
bagaimana hasil dari perlakuan-perlakuan yang ada selama ini?
Kampus kita, yang
dulunya IAIN dan sejak tahun 2013 lalu berubah menjadi UIN sudah mulai
menunjukkan perubahan yang lebih baik. Tengok saja dalam keberlangsungan ospek.
Di tahun lalu, ospek yang dalam kampus kita sering kali disebut dengan
Orientasi Study Cinta Akademik dan Almamater (OSCAAR), masih membudayakan
tradisi yang sebenarnya nilai positif di dalamnya kurang terlihat, seperti cara
devisi keamanan mengondisikan dan atau mendisiplinkan mahasiswa baru dengan
cara obrak-annya berlandaskan kekerasan. Cara seperti ini sudah tampak
kenegatifannya, benar memang alasan kekerasan yang ada mungkin bertujuan untuk
mendisiplinkan mahasiswa baru, namun dampak dari cara yang seperti itu bukannya
malah menjadikan mahasiswa disiplin akan tetapi malah memunculkan konflik
antara panitia dan peserta Oscaar. Bagaimana tidak? Siapa juga si yang mau
diperlakukan kasar?
Namun, tradisi
diatas sepertinya sudah jarang ditemukan pada Oscaar tahun ini. Devisi keamanan
yang bertugas mendisiplinkan mahasiswa baru, untuk tahun ini sudah tidak
sebengis dahulu. Sudah jarang terdengar teriakan-teriakan kekerasan dalam mendisiplinkan
peserta Oscaar. Perubahan semacam ini menurut penulis sudah sedikit membawa
revolusi Oscaar menjadi lebih baik. Semoga tahun ini benar-benar menjadi
langkah awal adanya perubahan Oscaar menjadi lebih baiki.
Tujuan ospek
atau oscaar untuk UINSA secara gambblang mungkin sama dengan Institut lainnya.
Yang memaknai tujuan oscaar paling penting adalah supaya mahasiswa baru bisa
mengenal dan memahami lingkungan kampus akademisi dan memahami system-sistem
yang ada di dalam Selain itu, Oscaar juga mengajarkan tentang kode etik
mahasiswa yang harus benar-benar diketahui dan dipatuhi mahasiswa.
Bahkan
keberlangsungan Oscaar berhubungan langsung dengan pembentukan watak mahasiswa
baru. Oscaar dan segala rentetan
acaranya adalah salah satu pembentuk watak mahasiswa baru. Jadi, baik tidaknya,
sukses tidaknya, bodoh tidaknya seorang mahasiswa di perguruan tinggi sedikit
tidaknya ada campur tangan dampak daripada Oscaar. Ingat Oscaar pintu awal
mahasiswa mengenal segalanya…
Semoga tidak
ada hal yang semacam itu lagi (kekerasan). TIdak dioerlukannya kekerasan jika
dengan kelembutan saja semua bisa berjalan sesuai yang diinginkan. Semoga ini
benar-benar langkah awal menuju Oscaar yang lebih bermutu dan berkualitas.
Mungkin sedikit kata ini bisa menjadi pertimbangan untuk keberlangsungan Oscaar
selanjutnya “Lakukan Niat baikmu dengan
cara yang baik, supaya tampak nilai kebaikannya,”. *(Dil)
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Psikologi. Perkembangan psikologi manusia sekarang ini harus sangat diperhatikan agar mereka tidak berkembang dengan mental yang salah. Saya memiliki beberapa tulisan sejenis mengenai psikologi yang dapat dilihat di www.ejournal.gunadarma.ac.id
ReplyDelete