Latar belakang
berdirinya INNUS Surabaya ini, disebabkan karena adanya dari beberapa dosen yang
dahulunya pernah aktif dan mendapatkan suatu penghargaan terbaik di salah satu
lembaga LSM. sehingga mereka berkeinginan untuk mendirikan lembaga innus itu di
surabaya dengan melihat kondisi perekonomian masyarakat yang kurang baik
sehingga mereka mengkaji dan meriset adanya suatu penelitian berbagai daerah tersebut.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Halim selaku Direktur Utama INNUS Surabaya dalam
seminarnya yang menjelaskan berdirinya innus ini, “adanya kemauaan mampu untuk mempemberdayaan
masyarakat dengan mengkaji suatu teori lalu melakukan riset sekaligus
memberikan solusi,” ungkapnya ketika di wawancarai oleh crew araaita.com
Pasalnya, INNUS yang
berada di Surabaya merupakan lembaga cabang dari proses penyebar luasan kearifan
dakwah Islam di berbagai nusantara. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah
satu Direktur INNUS Jogjakarta, Aguk Irawan, yang mengatakan bahwa INNUS itu merupakan
lembaga yang berusaha didirikan diseluruh pelosok nusantara, agar bisa menghidupkan
kembali kultural Islam yang ramah, jujur serta jauh dari liberalisme dalam
bumi nusantara, “Ingin mengembalikan
kembali tradisi Islam yang jauh dari kultur nusantara”, ucapnya ketika di
wawancarai oleh crew araaita.com di aula fakultas dakwah dan komunikasi. Tujuannya
adalah ingin mengembalikan dan memperjuangkan budaya lama yang sekarang sudah muali
terkikis habis dengan pengaruh paham-paham radikal.
Selain menjadi
direktur INNUS di Jogjakarta, beliau adalah seorang penulis yang sudah eksis
dengan cara penyuguhan hasil karyanya yang menyentuh hati masyarakat. Dengan
menerbitkan berbagai jenis kategori buku seperti Novel, Cerpen sampai ke Puisi yang menggunakan seni sastra yang indah.
”Seni itu keindahan, sastra itu keindahan bahasa dan seni itu bermanfaat untuk
masyarakat”, tambahnya.
Dari Proses pembukuan karya sampai saat ini, beliau
menggunakan ke intelektualan dengan ikut kajian, meriset, sampai ke penerbitan
karya seni dan memakai bahasa yang indah(sastra). setelah mengisi acara seminar,
pembagian hasil karya yang berjudul kontroversi
negara islam yang di karang oleh khalil abdul karim langsung di bagikan
untuk seluruh mahasiswa yang hadir dalam acara INNUS di Aula Fakultas Dakwah
dan Komunikasi. “buku yang saya terbitkan, megajak untuk memperjuangkan kultur
islam nusantara yang sudah lama agar tidak luntur dengan tradisinya”, pungkasnya. *(lin)
Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai sastra. Sastra merupakan sesuatu yang penting yang harus diajarkan bagi pelajar Indonesia. Saya memiliki beberapa pembahasan sastra yang bisa anda kunjungi di www.lepsab.gunadarma.ac.id
ReplyDelete