![]() |
Dok. Iqbal/Arta |
Araaita.com - Acara festival jurnalistik, yang
digelar oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Solidaritas Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada tanggal 20 Oktober 2016, di Sport Center
UINSA, mendapatkan sambutan meriah dan juga antusias yang tinggi dari para
mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya peserta yang hadir untuk
mengikuti serangkaian kegiatan dalam acara tersebut. Dan juga peserta yang
hadir tidak hanya dari mahasiswa UINSA, melainkan ada juga mahasiswa dari
kampus lain di Surabaya yang turut memeriahkan acara tersebut, khususnya para
anggota Pers Mahasiswa.
Ketua panitia pelaksana, Murtiatul Lutfi mengatakan bahwa peserta yang hadir dalam acara festival jurnalistik mencapai
sekitar 600 orang. “Awalnya kami merekap
data peserta pas acara berlangsung, hanya sekitar 500 orang, namun setelah
selesai acara data peserta yang hadir bertambah menjadi 600” tambahnya
Acara ini dihadiri oleh Dewi Lestari
yang merupakan penulis novel best seller Perahu Kertas, Supernova, Filosopi Kopi, dan lain-lain. Dalam acara ini Dee Lestari (sapaan akrabnya), mampu menjadi
inspirasi untuk menggugah semangat peserta yang hadir untuk terus
berkreatifitas. “skill menulis adalah skill yang bermanfaat
sampai kapanpun dan juga berpikir kecil tetapi lakukan terus,” ungkap Dewi Lestari pada saat acara berlangsung.
Diyah Kurniawati, salah satu peserta
festival jurnalistik mengungkapkan bahwasanya acara itu sangat memberi manfaat
dan memberikan inspirasi bagi dirinya, terutama dalam hal menulis. Bukan hanya
itu saja, wanita jurusan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) itu juga mengatakan
bahwa dirinya mendapat banyak isnpirasi dari beberapa perkataan narasumber
dalam acara tersebut. “Saya jadi termotivasi untuk mempunyai karya tulisan
sebelum lulus kuliah,” tegasnya.
Wanita yang biasa dipanggil Lutfi
tersebut menjelaskan bahwa tujuan diadakannya acara festival jurnalistik ini
yakni untuk menggugah semangat para mahasiswa untuk senang dalam membaca dan
menulis, dan juga menggugah bakat kreatif, khususnya mahasiswa UINSA. “Ya,
karena mahasiswa tidak bisa lepas dengan yang namanya literature, jadi ya harus
baca buku,” ungkapnya. *(Iqb/Arta)
No comments:
Post a comment