![]() | ||||
Dok. Fatimah/Arta |
Araata.com - Acara bedah buku 'Pahlawan Santri'
diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas (U) pada Hari Kamis 10 November 2016. Acara yang
berlangsung di Gedung Sport Center UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini
merupakan serangkaian acara semarak UINSA tersebut merupakan bagian dari
serangkaian acara semarak UINSA yang diadakan oleh Dema-U.
Acara tersebut diikuti oleh sekitar 25
orang mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas. Bedah buku 'Pahlawan
Santri' tersebut dipimpin langsung oleh penulisnya yaitu Munawwir Aziz.
Dalam acara tersebut Munawwir menjelaskan
bahwasanya para pahlawan yang dituliskan dalam buku tersebut sebenarnya tidak
hanya yang berasal dari Jawa Timur. Namun dikarenakan kurangnya data, maka yang
dituliskan adalah yang menjadi simpul utama di daerahnya. Munawwir juga
mempersilahkan kepada semua orang bahwasanya siapa saja boleh melanjutkan
kepenulisan buku tersebut. "Silahkan melanjutkan buku saya dengan cara
pendekatan lain. Melalui pendekatan budaya, tasawuf, atau yang lainnya. Saya
sangat mendukungnya," jelasnya.
Dalam acara bedah buku tersebut Munawwir
juga menceritakan kisah seseorang yang meneliti ijazah dan wirid para Kyai.
Ketika peneliti tersebut ingin mencari keistimewaan Mbah Yai Hasyim Asy'ari,
Mbah Hasan Bisri, dan Mbah Wahab menemukan kesulitan untuk mendapatkannya.
Tenyata keistimewaan ketiga Kyai besar tersebut adalah Nahdlatul Ulama (NU).
"Jadi kunci utamanya adalah sabar dan taat kepada guru." Jelasnya di
depan para peserta.
Penulis juga menjelaskan bahwasanya setiap
penulis punya bahan masing-masing dalam tulisannya, dan akan berbeda cara
setiap penulis menyajikan tulisan mereka walaupun berasal dari bahan yang sama.
Proses yang paling lama ketika menulis buku ini adalah bagaimana saya bisa
masuk dalam gelombang yang tersimpan di dalamnya. "Beberapa penulis
memiliki cara sptiritual tersendiri," jelasnya di penghujung acara yang
ditutup dengan pemberian buku bagi yang berhak mendapatkannya. *(Mey/Arta)
No comments:
Post a comment