Demonstrasi yang terjadi saat berlangsungnya Pemilu Raya UINSA |
AraAita.com - Kamis
(20/4) puluhan mahasiswa yang bergabung di Kesatuan Mahasiswa Peduli Demokrasi
kampus UINSA melakukan aksi demonstrasi dan menggruduk TPS (Tempat Pemungutan
Suara) saat Pemilu raya Mahasiswa UINSA berlangsung sekitr pukul 12:30 WIB.
Akibat dari aksi tersebut pemilihan DEMA ditunda hingga beberapa jam.
Peserta aksi
menuntut pihak Komisi Pemilu Raya Mahasiswa (Kopurwa) yang juga mahasiswa UINSA
dalam pemilu raya ini bersikap jujur dan netral, selain itu mereka juga
menuntut agar pendaftaran calon Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UINSA dibuka
kembali. Pasalnya informasi dari pihak Kopurwa terlalu mendadak. Sebagaimana
yang dikatakan oleh Rohman, koordinator aksi dalam orasinya yang mengatakan
diri minta keadilan kepada pihak Kopurwa. "Kami minta keadilan, dan kami
minta agar kopurwa membuka ulang pendaftaran." Terangnya.
Dalam demontrasi
tersebut terjadi bentrok antara mahasiswa peserta aksi dan mahasiswa pendukung
dari salah satu pasangan calon. Akibatnya salah satu diantara peserta aksi luka
karena terjadi bentrok antara kedua kubu ini.
Beruntung tidak
lama dari waktu kejadian tersebut berhasil diamankan kembali oleh aparat
kepolisian dan di mediasi antara kedua peserta aksi dan pihak Kopurwa dengan
pihak rektorat.
Menanggapi tuntutan
para demonstrasi tersebut pihak rektorat mengatakan bahwasanya permohonan dari
peserta aksi tidak bisa dipenuhi, karena jadwal kampus sudah padat.
"Karena jadwal kampus sudah sangat padat tidak mungkin kami penuhi."
Terangnya. (Ach)
No comments:
Post a comment