Araaita.com - Dikutip
dari wikipedia bahasa Indonesia, definisi kewartawan atau jurnalisme yaitu (berasal dari kata journal) mempunyai arti catatan mengenai kejadian sehari-hari,
dapat juga diartikan sebagai surat kabar. Journal berasal
dari istilah bahasa latin diurnalis,
yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Era dewasa ini banyak sekali seorang
yang berminat menjadi seorang jurnalis, padahal pekerjaan jurnalis sendiri bukanlah
suatu hal yang bisa dibilang mudah, karena jurnalis dituntut untuk selalu update,
konsisten, disiplin, peka sosial dan bertindak cepat. Tidak lebih dari itu jurnalis juga harus mengikuti berita terhangat yang sedang ramai dibincangkan. Bagaimana
seorang jurnalis harus membungkus berita tersebut menjadi menarik.
Tak hanya
orang dewasa, bahkan pemuda-pemuda pun banyak yang mendalami dunia jurnalistik karena
berkeinginan menjadi jurnalis. Itu semua dibuktikan dari adannya extrakurikuler jurnalistik di setiap sekolah
menengah atas, dan banyaknya pula komunitas-komunitas di setiap daerah yang
berkecimpung di dunia jurnalistik seperti, komunitas jurnalis muda, kompas muda, dan masih
banyak lagi.
Jika
terbesit di dalam
benak untuk berkarir di dunia pers, ada hal-hal yang harus dipahami karena
profesi jurnalis bukanlah profesi yang dapat memberikan jaminan dari segi
materi. Namun jika memang keinginan tersebut kuat untuk menjadi jurnalistik
maka sebaiknya memahami dulu etika jurnalis
yang baik, dan sebaiknya membaca buku sebanyak-banyaknya terkait jurnalistik sebagai
bacaan awal jika kamu berminat terjun di ranah pers. Skill dan kemampuan
teknis lain bisa dilatih bisa secara mandiri dengan cara banyak membaca buku dan menulis.
Banyak kasus yang dialami
oleh para jurnalis, seperti penindasan ataupun perlakuan tidak baik dari
narasumber, hal tersebut dikarenakan seorang jurnalis ingin meminta fakta yang
sebenarnya, namun narasumber merasa bahwa itu tidak sopan. Tantangan para
jurnalis pada masa ini tidaklah mudah, apalagi dizaman serba modern ini.
Jurnalis dituntut lebih cepat dan tanggap dalam mencari berita. Terutama bagi
para juranlis muda yang belum pernah berpengalam dan hanya ingin sekedar mencoba
terjun ke ranah pers. Tidaklah semudah itu, karena dunia jurnalistik bukan
untuk main-main. Selain itu,
sudah menjadi hal yang lumrah
bahwa setiap jurnalis entah itu dewasa atau pun muda dituntut untuk kritis dan berani
mengungkapkan fakta yang ada sekalipun ancaman menghantui dirinya. Demi ditegakkan
sebuah kebenaran dan keadilan. Karena sebuah pepatah mengatakan bahwa jurnalis adalah mata, mulut dan telinga masyarakat.
Dalam
pengungkapan fakta dari sebuah berita, seorang jurnalis muda sangat berperan
aktif dalam hal itu, karena mereka
adalah penerus bangsa, maka sangat dianjurkan untuk berani berbuat jujur dalam
hal penulisan berita. Tanpa harus memperoleh uang suapan sedikit pun.
Jurnalis
muda banyak kaitannya dengan kefektifan dirinya dalam mencari berita dikarenakan
fiisiknya yang masih kuat dan fikirannya yang fresh,
banyak juga para media cetak atau televisi mencari para jurnalis muda, namun
kurangnya pengalaman menyebabkan para jurnalis tersebut pun mengundurkan diri dari
pekerjaan tersebut karena dirasa dirinya belum pantas.
Komunitas-komunitas
yang menaungi jurnalis-jurnalis banyak mengajarkan terkait berfikir kritis serta kode etik jurnalistik yang harus dipatuhi. Mereka diajarkan
bagaimana caranya muda produktif dengan dunia jurnalistik. Disetiap kampus misalnya banyak unit kegiatan kampus (UKM) yang
menaungi bakat
para mahasiswa dibidang jurnalistik. Yaitu lembaga pers mahasiswa,
yang aktif dalam penerbitan bulletin mingguan, majalah, media online, youtube
maupun jurnal. Berkembangnya media cetak atau pers saat ini sudah memudahkan
para jurnalis untuk menjalankan tugasnya.
Jurnalis menjadi tonggak kesuksesan
suatu bangsa, karena tanpa
adanya jurnalis dan media pers bagaimana cara dunia mengeksplor atau memberitakan
terkait Negaranya kepada dunia? Karenanya ilmu jurnalistik begitu penting diajarkan
sejak muda, sekalipun tidak semua pemuda meminati dunia jurnalistik. Karena
jurnalistik terkait dengan menulis. Dan menulis adalah hal yang wajib bagi setiap
orang. Tanpa menulis kita tidak akan terkenang. Karena menurut Pramodya seorang
sastrawan mengatakan bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian.
Tak hanya Pramodya, Boy
Candra seorang penulis best seller mengatakan
bahwa apa yang kamu tulis itulah tanggung jawab kamu. Begitu juga untuk para
pemuda jika berkeinginan menjadi jurnalis maka ingatlah tanggung jawab kamu,
seorang jurnalis tidak boleh menulis tanpa data, dan tidak boleh membiarkan
data bicara tanpa logika. Sangat tidak dibolehkan lagi jurnalis menulis dengan opininya,
maka hal yang sangat dianjurkan adalah
jangan beropini sebelum menulis berita. Agar
tidak mengalami hal demikian, pentingnya pendidikan jurnalistik, karena tidak
sembarang orang mampu
menjadi jurnalis.
No comments:
Post a comment