![]() |
Kompak: Penampilan koreografi dari mahasiswa baru FUF. (dok. arta) |
Araaita.com - Pengenalan Kehidupan Kampus
bagi Mahasiswa Baru (PKK-MB) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA)
Surabaya sudah berjalan selama tiga hari berturut-turut. Yang diikuti sebanyak
4345 mahasiswa baru. Dengan konsep yang dibuat oleh Dema Universitas yang
membentuk sebuah tulisan MABA, logo UINSA, Bendera Merah Putih serta tulisan
tahun 2017 untuk pertama kalinya diikuti oleh mahasiwa baru UINSA.
Acara yang berada di Sport Center (SC)
tersebut berjalan dengan lancar. Mahasiwa baru sangat antusias sekali dalam
mengikuti acara tersebut. Tak berhenti di hari pertama, koreografi pun
dilanjutkan pada hari-hari selanjutnya. Akan tetapi, koreografi tersebut
berlangsung di fakultas masing - masing.
Namun hanya beberapa fakultas yang mengadakan
koreografi, seperti Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) yang sudah berlangsung
pada hari kedua PKK-MB Selasa (29/8/2017), yang diadakan di Sport Center. Koreografi
tersebut untuk pertama kalinya dilaksanakan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi
dengan membentuk sebuah tulisan FDK serta bendera merah putih yang diikuti kurang
lebih 719 MABA. Menurut Mala selaku koordinator devisi acara menjelaskan bahwa
diadakannya koreografi hanya dibuat kesenangan semata “Buat senang-senangan
aja, jadi setiap anak membawa kertas buffalo dua macam. Warna merah dan putih,”
ungkap mahasiswa berkaca mata ini.
Hal senada juga di ungkapkan
Syafruddin selaku ketua panitia Fakultas Usuludin dan Filsafat bahwasanya
alasan dan tujuan diadakan koreografi yakni untuk manarik mahasiswa saja. “kami
putar balik cari hal lain untuk menarik maba” ucap lelaki berambut gondrong
itu. Koreografi pun berlangsung pada Rabu (30/8), yang berada di samping utara
Sport Center (SC) dengan membentuk tulisan Usuludin serta tulisan UINSA.
Syafruddin menjelaskan bahwa konsep
dari koreografi tersebut masih dirahasiakan oleh panitia untuk MABA “Ini buat
surpraise, jadi saya tidak mau mengasih tahu,” ujar Syrafuddin mahasiswa
semester 5 FUF tersebut. Sama halnya dengan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Ilmu
Politik (FISIP) yang masih dirahasiakan konsep koreografinya. Koreografinya telah berlangsung pada Rabu (30/8).
Tak hanya tiga fakultas tersebut yang
menampilkan koreografi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan juga menampilkan koreografi
yang berada di ruang Auditorium. FTK sudah mengadakan koreografi sejak tahun
2016 kemarin. Menurut pengakuan Mirza selaku ketua panitia sekaligus sekertaris
Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FTK mengatakan bahwa persiapan untuk
menampilkan koreografi terbilang sangat mendadak, padahal sudah direncanakan
jauh – jauh hari. “Persiapan 0%, karena ini nanti (29/8) baru ada latihan
terkait koreografi,” tutur mahasiswa semester 9 tersebut. Mirza pun menambahkan alasan dan tujuan diadakannya koreografi, yang
pertama pastinya mengikuti tren, yang kedua melihat seberapa jauh kekompakkan
mahasiswa baru, yang ketiga sebagai suatu kenang - kenangan yang terkesan untuk
mahasiswa baru 2017. “Karena di tahun ini sulit mereka dapatkan, seperti
tahun-tahun sebelumya,” imbuh mahasiswa berkemaja hitam tersebut.
Lain halnya dengan Fakultas Psikologi
dan Kesehatan (FPK) yang mempermasalahkan karena tidak adanya tempat untuk
menampillkan koreografi. Menurut Agus selaku ketua panitia mengatakan bahwa
ketua DEMA Psikologi akan meminta izin kepada ketua DEMA Syari’ah untuk
meminjam tempat “Kalau tidak bisa, kita (DEMA/Panitia, red) akan menembusi ketua DEMA Saintek,” jelas mahasiswa semester 5
tersebut. Namun setelah dikonfirmasi lagi ke ketua panitia mengenai jadi atau
tidaknya koreografi ternyata FPK membatalkan kegiatan tersebut. Dikarenakan
tidak adanya tempat yang tersedia.
Berbeda
dengan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), bahkan di sana tidak menampilkan
koreografi sekalipun. Mereka (MABA, red)
hanya mengikuti koreografi di Sport Center, yang diadakan universitas. Menurut
Eva selaku salah satu panitia mengatakan bahwa panitia hanya menjalankan tugas
sesuai Surat Keputusan (SK) rektor, semua kebijakan telah dipegang akademik “Kita
hanya mengawal MABA, agar PKK-MB tidak semerawut,” tutur mahasiswa berkerudung
kuning tersebut. Tepatnya
di UINSA tidak semua fakultas mengadakan koreografi. (faiz/tyas/ainun/syahrul)
No comments:
Post a comment