![]() |
doc. Moh/arta |
Araaita.com - Dakwah merupakan ihwal yang wajib bagi umat muslim. Menjadi
seorang muballigh adalah keinginan dari salah seorang mahasiswi semester
3 Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Diana
Nur Aini, 19.
Diana, sapaan akrabnya, merupakan perempuan
kelahiran Gresik dan juga notabene anggota Ikatan Qori’ Qori’ah Mahasiswa
(IQMA) yang mana kini ini ia memilih berkecimpung di dunia public speaking,
yakni dalam bidang dakwah.
Keinginannya menjadi seorang muballigh
benar-benar ditekuni saat berada di IQMA. Diana belajar dari lomba-lomba
yang pernah ia ikuti. Memang keteguhannya dalam berdakwah tak berhenti begitu
saja saat mengalami kegagalan. Ia terus berjuang dan belajar dari kegagalannya.
“Saya terus belajar dan belajar untuk menjadi muballigh yang baik,” ucap
Diana.
September lalu, ia mengikuti Audisi Da’i
Muda Indonesia (ADAMI) yang diselenggarakan oleh Majlis Dakwah dan Pendidikan
Islam (MADANI). Dan akhirnya namanya muncul di laman media sosial MADANI sebab
kesesuaian materi yang dilombakan dalam auidisi tersebut. “Alhamdulillah,
September lalu nama saya muncul lolos audisi. Saya bersyukur,” ujar Diana
ketika diwawancarai via Whatsapp.
Dibalik kesuksesannya hingga masuk
nominasi, tentunya faktor dukungan dari orang tua dan orang sekitanya. Orang
tua, khususnya ibu, berperan besar dalam perjuangan seorang anak. Hal tersebut
diperjelas oleh Diana bahwa ibunya selalu mendukung aktivitas positif yang
dilakukannya, apalagi kegiatan berdakwah. “Beliau (ibu Diana, red) mendukung
penuh. Ketika saya putus asa, beliau langsung membangkitkan semangat saya,” sambungnya.
Faktor orang sekitar, kakak tingkat
Diana, juga berperan dalam belajar berdakwah, sebab ia juga jauh dari orang
tuanya. “Ketika saya jauh dari orang tua, kakak tingkat saya-lah yang
memotivasi dan mengajari saya,” pungkasnya. (Moh)
No comments:
Post a comment