![]() |
doc. Yana/arta |
Araaita.com - Minggu (19/11) Organisasi
Nirbala Turun Tangan Surabaya menggelar Olimpiade Sekolah Rakyat ( OSR) yang ke
3 di Taman Prestasi, Surabaya. Kegiatan
ini diikuti 32 tim dari 20 rumah belajar atau rumah singgah binaan di Surabaya
dan sekitarnya.
Dimas Ayu Nur Aini selaku ketua panitia,
menjelaskan Olimpiade Sekolah Rakyat
yang ke-3 bertujuan untuk membentuk
anak – anak berprestasi, kemudian menambah minat belajar anak-anak di
rumah belajar yang ada di kota Surabaya, serta terbentukknya forum komunikasi rumah belajar.
“Saya berharap rumah belajar yang ada di
Surabaya bisa semakin semangat belajar, berkompetensi dan berprestasi,” ungkap
mahasiswi UIN Sunan Ampel ini.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini harus
melalui beberapa tahapan, mulai dari menjawab 100 soal yang diberikan oleh
panitia, Rally Game yang terdiri dari tiga permainan yaitu koran kompak, papertoy, dan sambung kata ,
selain itu peserta harus melewati tahapan rangking satu, dan terakhir yaitu
pensi.
Salah satu peserta bernama Rifki mengaku bahwa
dirinya sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini, lantaran
kegiatannya sangat asyik.
“Semua kegiatan asyik, kita bisa belajar dan
bermain, saya sangat suka saat game koran kompak karena harus bisa berkerjasama
dengan teman- teman yang lain,” ungkap peserta dari rumah belajar student jaman
sakti.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Salva dari
rumah belajar seribu senyum, ia mengaku sangat senang mengkuti kegiatan ini.
“Saya seneng banget dengan adanya acara ini,
untuk menampilkan pensi kami latihan selama seminggu, saya bersemangat untuk
mendapatkan juara 1,” tuturnya.
Tidak hanya para peserta yang antusias, para
pendamping rumah belajar tersebut tidak kalah semangat, untuk mempersiapkan
acara ini para pendamping intensif untuk mendampingi belajar para muridnya.
Salah satu pendamping rumah belajar seribu senyum yaitu Ida mengatakan, ia dan
para guru yang lain mempersiapkan muridnya untuk belajar mata pelajaran yang
akan di lombakan dan berlatih untuk
pentas seni.
“Murid kami
akan menampilkan penampilan angklung, sehingga para murid belajar selama
seminggu,” ungkapnya.
Ia juga berharap acara seperti sering diadakan
agar para murid lebih bersemangat untuk mengikuti lomba dan bisa berkompeten
dalam bidang akademik dan non akademik, tambahnya saat di temui ditemui krew
araaita.com di lapangan utama taman prestasi.
Rumah belajar sendiri merupakan sekolah
sederhana untuk anak yang kurang mampu agar bisa bersekolah, sedangkan guru
yang mengajar merupakan relawan yang mau meluangkan waktunya untuk mengajar.
(Yan)
No comments:
Post a comment