![]() |
doc. Wardah/arta |
Araaita.com- Acara workshop fotografi
yang dilaksanakan di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK)
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, pada hari Jumat (3/11)
pukul 13.00 ini membahas terkait pengembangan kompetensi mahasiswa dalam bidang
fotografi. Materi tersebut disampaikan oleh Emil Misbach, seorang fotografer
sekaligus penulis buku berjudul Nambangan dalam Foto.
Dengan adanya workshop yang diadakan
di FDK ini, mahasiswa bisa mengambil
pembelajaran terkait materi fotografi. Emil menegaskan kepada mahasiswa
yang nantinya akan menjadi lulusan komunikasi, minimal mempunyai kompetensi
dalam bidang fotografi seperti dasar pengambilan gambar.
“Kompetensi itu merupakan bentuk
pengesahan sebuah keahlian atau menjadi tolak ukur dari sebuah keahlian, paling
tidak mereka bisa tahu bentuknya kamera dan teknik dasarnya, seperti pegang
kamera,” jawabnya saat diwawancarai oleh crew Araaita.com seusai acara.
Tentu adanya keahlian dalam
menciptakan sebuah karya fotografi yang baik. Emil memberikan langkah-langkah
yang harus dilakukan oleh seorang fotografer baik pemula maupun yang sudah jago
dalam dunia fotografi, seperti banyaknya latihan memotret, dan membaca banyak referensi
terkait fotografi.
“Kalau mau hasil fotomu baik, harus sering banyak melihat
foto dan yang terpenting adalah prakteknya. Kalau bisa juga harus punya buku
fotografi sebagai pengetahuan,” ujarnya saat menyampaikan materi kepada para
peserta workshop.
Emil punya pendapat mengenai
bagaimana sikap seorang fotografer yang seharusnya dilakukan saat menghasilkan
sebuah karya yaitu dengan mengakui hasil foto yang didapatkan tidak merasa
paling baik.
“Pelajaran paling menarik dari dunia fotografi yaitu ketika dia
harus bisa mengakui hasil fotonya itu buruk. Jadi ke depannya, dia bisa
mengoreksi fotonya lebih baik lagi,” katanya.
Kebanyakan orang di luar sana
menganggap bahwa seorang fotografer identik dengan orang yang memiliki kamera.
Artinya orang yang punya kamera itu pasti fotografer. Tetapi bagi Emil tidak.
"Seorang fotografer itu bukan hanya yang punya kamera. Tetapi, ia yang
punya semangat untuk mau belajar dalam fotografi secara terus-menerus,"
katanya.
Emil tak lupa menyisipkan motivasi
dalam dirinya, yang juga ia sampaikan kepada para peserta workshop. “Kalau
motivasi saya itu dari bikin buku Zine Fotografi yang gunanya untuk mengingat
semua memori saya mengenai fotografi, ditambah lagi acara-acara seperti
workshop ini. Kalau bisa kalian juga harus bikin buku Zine Fotografi seperti
ini,” katanya sambil menunjukkan beberapa buku fotografi kepada para peserta.
Ia juga berharap bahwa mahasiswa
komunikasi nantinya mampu berkembang khususnya dalam dunia fotografi. “Dimana
mahasiswa bisa mengembangkan fotografi ini menjadi salah satu usaha yang
menarik bagi mahasiswa khususnya mahasiswa komunikasi,” imbuhnya. (Wrd)
No comments:
Post a comment