![]() |
doc. Arifah/arta |
Araaita.com
– (16/11) Terlihat puluhan mahasiswa memasuki gedung Auditorium Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya untuk mengikuti seminar kewirausahaan
bertajuk ‘Go Success With Your Fashion’ yang diadakan oleh Himpunan
Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI).
Acara
yang dimulai pukul 09:00 WIB ini merupakan program kerja (proker) dari
Himaprodi Akuntansi yang diikuti oleh para mahasiswa dan dihadiri oleh dua
narasumber yakni Prasetio penggagas 1000 pengusaha muda Surabaya dan Nadya
Prasetyo owner GIYOMI.ID yang mengubah hobi menjadi penghasilan terbesarnya
saat ini.
Nadya
menjelaskan bahwa sebelum memiliki brand fashion bernama GIYOMI.ID
yang setiap bulannya 4000 psc barang terjual, ia hanyalah mahasiswi yang hobi
berbelanja pakaian kemudian memulai usaha menjadi reseller barang yakni
aksesoris-aksesoris dan baju-baju suplier.
“Dulu
saya hobi beli baju, terus saya berfikir kenapa gak dibuat bisnis yang
jelas-jelas mendapatkan uang, lalu saya mulai menjadi reseller aksesoris case
handphone yang hasilnya saya gunakan modal untuk jualan baju yang peluang
pasarnya besar dan paling banyak dicari orang,” cetusnya.
Menurutnya
modal utama seorang wirausaha yaitu nekat, ketika seseorang mulai berbisnis
maka harus berani gagal karena dengan kegagalan dapat memberikan pengalaman
serta pelajaran yang baik untuk kedepan sehingga bisnis dapat berkembang.
“Kuncinya
nekat, lama-lama tahu jualan yang benar dan tahu celah-celahnya. Dulu ketika
bisnis saya berkembang saya menerima reseller, ternyata resellernya menipu
pembeli dan pembelinya komplain ke saya jadi pengalaman itu saya gunakan
sebagai guru dengan sementara tidak menerima reseller karena nantinya dapat
mematikan brand saya,” tutur perempuan berbaju biru itu.
Dalam
kesempatan ini ia juga memberikan tips untuk menjadi seorang wirausahawan harus
memiliki 4 pilar yakni berani memulai usaha, kedua fokus pada usahanya, ketiga
membuat hal-hal yang baru dalam produk-produknya, dan membuat tim setelah
usahanya berkembang.
“Pertama
nekat memulai jangan takut gagal, fokus untuk mengembangkan usaha, berinovasi
membuat desain-desain yang baru karena fashion selalu diminati banyak orang,
dan setelah bisnisnya berkembang buatlah tim untuk mengatur usaha-usahamu,”
ungkap wanita berusia 23 tahun itu.
Dengan
adanya seminar ini, Silviya Hayinun Arafah selaku ketua pelaksana seminar
berharap agar para mahasiswa yang tertarik pada dunia fashion dapat merubah ketertarikannya
menjadi sebuah wadah untuk berwirausaha.
“Anak-anak
jaman sekarang kan paling menonjol dalam dirinya fashion. Nah, dengan adanya
seminar ini maka mereka tahu bagaimana merubah hobinya menjadi sebuah ajang
untuk berwirausaha,” ucap mahasiswa semester lima itu. (Ars)
No comments:
Post a comment