doc. Repro Internet
Araaita.com – Amerika Serikat (AS) sebagai negara julukan super power dan juga dijuluki sebagai
negeri Paman Syam, kini akan segera dibangun Pondok Pesantren (Ponpes) pertama yang
telah dirintis oleh Imam Shamsi Ali, salah satu pria mubaligh, asal Indonesia
kelahiran Kajang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, yang sejak tahun
1997 berdomisili di New York, AS.
Imam Shamsi Ali, yang saat ini
menduduki posisi sebagai presiden di “Nusantara Foundation” dan juga dikenal sebagai Imam di “Islamic cultural centre of New york” serta juru dakwah, melalui
lembaga yang dipimpinnya itu, akan merintis sebuah Pesantren yang bernama
Pondok Nusantara Madani USA.
Adapun, alasan Imam Shamsi
merintis Pondok Pesantren itu, dilansir dari www.pwmu.co,
Sabtu (11/11/2017). “Pesantren ini juga sebagai jawaban kepada kesalahpahaman
dan Islamophobia yang semakin meninggi di Amerika,” jelas Imam Shamsi kepada
PWMU.CO (3/11/2017) tentang alasan utama pendirian Pesantren ini.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan
alasannya merintis sebuah Pesantren di bumi Amerika itu, dilansir dari situs
web resmi penggalangan dana yakni www.kitabisa.com/pesantrenamerika
pada (11/11/2017). “Saya merasakan sendiri sejak
peristiwa 9/11, Islam sering disalah artikan sebagai agama yang kejam, padahal
sesungguhnya Islam adalah agama yang penuh kasih sayang,” tuturnya pada situs
web tersebut.
Oleh karena itu, Imam Shamsi
bersama Nusantara Foundation, telah mencari lahan yang akan ditempati untuk
pembangunan Pesantren itu.
“Setelah berkeliling ke beberapa
tempat saya menemukan lokasi yang InsyaAllah
tepat untuk dijadikan pesantren, lokasinya di 613 Town St. Moodus CT 06469 USA.
Berlokasi di Kota kecil Moodus, Negara Bagian Connecticut. Cukup dekat dari
Kota Metropolitan New York,” jelasnya lagi di situs web tersebut.
Kemudian saat ini, Imam Shamsi
melalui lembaganya tengah menggalang donasi untuk mewujudkan pendirian Pesantren
tersebut. “Setelah berdiskusi dengan land lord (pemilik lahan), kami diberi
tenggat waktu untuk melunasi pembelian pada akhir November 2017. Jika tidak
lahan ini bisa diambil pihak lain,” ujarnya.
Adapun untuk biaya yang
dibutuhkan dalam pengembangan lahan tersebut mencapai $ 1 juta dolar atau
setara Rp.13 miliar rupiah. Jumlah itu meliputi $750 ribu dolar untuk pembelian
lahan dan $ 250 ribu dolar untuk pembersihan dan pengembangan lahan.
Dalam situs penggalangan dana di www.kitabisa.com/pesantrenamerika,
untuk saat ini, Sabtu (11/11/2017) malam, telah terkumpul donasi sekitar Rp 739
juta lebih dari 484 donatur melalui aplikasi donasi disitus tersebut. Dari
jumlah donasi tersebut masih kurang sekitar Rp 4 milyar lebih dari target
donasi sebesar Rp. 5 milyar.
Untuk itu, apabila sahabat –
sahabat pengunjung www.araaita.com yang
ingin menyalurkan hartanya ke jalan jihad fisabilillah, maka diperkenankan
untuk mengunjungi situs penggalangan dana yang terpercaya ini : www.kitabisa.com/pesantrenamerika. (Bimbi)
No comments:
Post a comment