![]() |
doc. Istimewa |
Araaita.com - Beredarnya pamflet tentang akan
datangnya Gus Ipul kamis(14/12) sebagai Keynote Speaker
di acara seminar nasional KONSORSIUM SEMA PTKIN se-Jawa Timur yang di
selenggarakan oleh Musyawaroh Senat Mahasiswa (MUSEMA), menimbulkan reaksi dari
mahasiswa UINSA.
Pasalnya, menurut Hamda sebagai Koordinator Lapangan
Aksi (Korlap) mengatakan bahwa,
sebelumnya dikampus UINSA pernah berkomitmen untuk steril dari politik dengan
menjegal Khofifah Indar Parawansa beberapa minggu lalu dengan alasan karena di
gadang-gadangkan akan maju sebagai calon gubernur Jawa timur 2018.
"Khofifah beberapa waktu lalu dijegal, maka Gus
Ipul pun harus tidak diperbolehkan karena ia juga merupakan salah satu figur
yang bakal maju sebagai kontestasi," ujar mahasiswa semester tiga itu.
Namun ketika hari-H Gus Ipul ternyata tidak hadir, sehingga
menurut Korlap Aksi, ini bentuk settingan Gus Ipul saja karena menurutnya jika Gus
Ipul jadi hadir dalam acara tersebut maka aksi akan terlaksana.
"Kalo di analisis jika beliau hadir maka hal
itu sangat jelas akan merusak citranya," tambahnya.
Namun terlepas dari itu, Hamdan selaku Korlap Aksi mengucapkan rasa
terima kasihnya atas ketidak hadiran gus ipul di UINSA.
"Namun terlepas dari apapun alasannya saya
pribadi mengucapkan terima kasih telah menjaga stabilitas kampus uinsa dengan
tidak hadirnya beliau, sebab UINSA bisa jadi lembaga pendidikan secara utuh
bukan kendaraan politik" ungkapnya saat diwawancarai oleh crew araaita.com.
(Aida)
No comments:
Post a comment