![]() |
Rosmawati Fauzia* |
Masih ingat dalam benak ku kejadian demi
kejadian memilukan yang menimpa gadis kecil malang itu.
"Aaa sakit bun.. Perihh.. "rintih
gadis kecil itu sedangkan bundanya yang berada dibalakangnya terus saja memukulinya
bertubi-tubi dengan rotan sampai terlihat bekas sabetan yang tercetak dalam
dipermukaan baju bagian punggungungnya. "rasakan kamu! Itu akibatnya kalo
kamu ngalawan perintah bunda!". Terlihat jelas bagaimana gadis kecil itu
menahan tangis dengan menggigit bibir bagian bawahnya. Seraya terus meminta
ampun kepada bundanya agar menghentikan sabetan-sabetan itu dari tubuhya.
"ampunnn bunn..."
Sungguh aku tak kuasa menahan tangis. Dibalik
tembok ini aku melihat semuanya bagaimana gadis kecil nan lugu itu harus
menerima siksaan akibat kemarahan bundanya yang tanpa sebab.
****
"bi mana audi? Kok dia belum turun?
". Tanya nyonya atau ibu dari non audi seraya keluar dari kamarnya
berjalan menuju meja makan. "emm.. Non audi masih di kamar nyonya, biar saya
yang panggilkan". Ujar ku seraya bergegas menuju kamar non audi.
Sebenarnya, non audi tidak turun karena ia sedang sakit.
Tapi belum melangkah jauh tangan ku sudah
ditarik oleh nyonya. "biar saya saja! Anak itu, Kecil-kecil sudah males,
biar nanti saya kasih dia pelajaran! ". Akhirnya nyonya yang menuju kamar
non audi. Hatiku was-was takut nyonya akan menyiksanya lagi. Akupun ikut
bergegas ke kamarnya. Dan benar saja, nyonya sudah mencengkram tanganya non
audi agar terbangun dari kasurnya.
"kamu tuh jadi anak males banget! Liat jam
brapa sekarang hah! Gak mau sekolah?! Kamu kira sekolah gak bayar jadi
seenaknya kamu gak masuk!".hardik nyonya dengan menonyor kepalanya.
"Dasar anak gak tau diri kamu! Masih mending kamu masih dikasih tinggal sama
bunda, dikasih makan, tapi ini balasan kamu? Sini kamu bangun".nyonya
menarik tanganya menyeretnya untuk berdiri.
Tapi non audi seperti hilang tenaga ia lemas jatuh dilantai. "audi
sakit bun.."seraya menahan isak tangis ia mencoba menjelaskan keadaanya
pada bundanya. Nyonya menarik tanganya lagi agar kembali berdiri. Ia
mencengkram bahu non audi menatapnya tajam, lalu ditempelkan tanganya dikening
untuk beberapa saat.
Ku kira nyonya akan melembut begitu tahu non
audi sakit. "PLAKK!! ". "non audi.!".spontan aku langkahkan
kaki ku untuk menghampirinya karena keterkejutanku melihat nyonya menampar
keras pipi non audi. "DIAM DISITU! Atau kamu saya pecat!" tak ada
pilihan lain selain diam di tempat sambil menatap iba keadaan non audi. Disaat
sedang sakit pun dia masih mendapat siksaan dari ibunya. Sebenarnya aku heran,
kenapa ada ibu yang sekejam itu pada anaknya, ingin rasanya membawanya pergi
agar terbebas dari cengkraman iblis berwujud wanita itu. Tapi apa daya, sungguh
aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku hanya seorang pembantu disini. "audi
salah apa bun..? Kenapa bunda benci audi? Kenapa bunda siksa audi?!"
keluar sudah tangisnya yang selama ini
ia tahan di depan bundanya. Sungguh jika
ada orang yang melihatnya pun akan ikut merasakan kesedihan yang mendalam didalam
tangisan pilunya.
Nyonya dengan keras mencengkram pipi non audi,
kemarahanya seaakan tak sabar untuk diledakan. Nyonya menatap mata non audi tajam"KAMU!LIHAT
INI MATA KAMU MIRIP DENGAN PAPAMU YANG BRENGSEK ITU!! MUKA KAMU ITU JUGA MIRIP
DENGANYA! BUNDA BENCI KAMU KARENA KAU MIRIP DENGANYA!!" teriaknya lalu
dilepaskanya wajah non audi dengan keras. "kenapa bunda benci papa? "
disaat setelah menerima siksaanpun ia masih memberanikan diri untuk bertanya
kebenarannya pada bundanya. Aku benar-benar takjub sekaligus terharu
melihatnya. Saat situasi ini anak-anak seumuranya pasti akan menangis
meraung-raung. Tapi non audi tidak. Dia memang gadis kecil paling kuat yang
pernah ku lihat. "HUH! KAU TAHU! DIA SELINGKUHH!! PAPAMU ITU SELINGKUH.
BUNDA MELIHAT DENGAN MATA KAPALA BUNDA SENDIRI. PADAHAL BUNDA SUDAH MEMPERGOKI
MEREKA, TAPI LELAKI ITU MALAH MENGATAKAN BAHWA DIA SELINGKUH KARENA AKU ADALAH
WANITA GILA!YA!DIA MENGATAKAN BUNDAMU INI GILA!LALU DIA PERGI MENCAMPAKAN AKU
BEGIT SAJA! SEMENJAK ITU AKU BENCI PAPAMU YANG BRENGSEK ITU! LEBIH-LEBIH JIKA
MELIHAT MU!KARENA WAJAHMU SEPERTI DUPLIKAT LAKI-LAKI BAJINGAN ITU!!ARRGHHHH!!
"
tiba-tiba nyonya menyeret non audi dengan
kasar. Aku mengejarnya. Karena ku tahu nyonya sedang kalap aku takut ia akan
berbuat sesuatu yang nekat. Nyonya menyeretnya ke dapur. Betapa kagetnya ketika
kulihat ia mengambil pisau dapur dari rak. "nyonya apa yang..".
"SUDAH KU BILANG DIAM KAU!! ".tak ada
pilihan lain selain diam agar ia tak berbuat sesuatu yang membahayakan.
"kau tau ini apa? Dengan pisau ini bunda
akan hilangkan jejak kemiripan mu dengan papamu itu sayang.. "nyonya
tersenyum menakutkan dengan mengacungkan pisau itu didepan wajah non audi.
"takutt bunnn.. "terpacar jelas ketakutan pada diri non audi.
"shushu.. Tenang sayang mungkin ini akan
berjalan saanggatt.. Lama".nyonya semakin
mendekatkan lagi pisaunya. Aku sudah akan mengentikanya tapi tiba-tiba non audi
mendorong nyonya dengan keras hingga membentur meja makan. Nyonya kalap, ia berhasil menarik lengan non
audi ketika hendak melarikan diri. Mendorongnya sangat keras hingga kepalanya
terbentur mengenai sudut meja makan yang runcing hingga ia tak sadarkan diri.
Aku tak brani mendekat karena melihat nyonya yang benar-benar sudah kalap.
Nyonya menhapiri tempat dimana non audi jatuh.
"ARRGGHH..BANGUN KAU HEH!! BERANINYA KA..
".
Ia tiba-tiba terdiam ketika terlihat cairan
merah dari bawah kepala non audi. "darah?"terpampang jelas
kebingungan dari matanya. Nyonya mengangkat tubuh non audi untuk dipangkunya.
"audi?"ia melihat ketanganya yang tadi digunakan untuk mengangkat
kepala non audi.
"benar darah! Audi!audi sayang bangun..
Audi kamu jangan bohongin mama..
"nyonya terlihat panik,aku pun bergegas
masuki dapur.
"non audi..? "aku menutup mulut
kehabisan kata-kata. Benar non audi sudah tak sadarkan diri dengan bersimbah
darah. Tubuhku luruh kelantai. Kini giliran aku menatap nyonya yang tampak sangat kacau
dengan mata yang sudah berkaca-kaca. "audi nak.. Bangun sayang kamu
katanya tadi sakit ya..? Mana yang sakit sayang biar bunda obati". Nyonya
menepuk-nepuk pipi non audi, Tak ada pergerakan
sedikit pun dari non audi, itu membuat nyonya semakin panik. "audi
sayang bangun...kenapa kamu gak bangun-bangun sayang.. maafin bunda..bunda
janji gak akan pukul audi lagi, gak marahin audi lagi, gak benci audi lagi,
audi gak mirip papa kok, audi mirip bunda,kan audi anak bunda,anak bunda yang
paaaaling cantik. Audi bangun dong.. Audi?? Audiii.. Audi jangan tinggalin bunda sayangg..
"nyonya menangis meraung pilu seraya memeluk non audi. Bajunyapun sudah
kotor ternodai dengan darah. "audiii.. Jangan tinggalin bundaaa.. cukup
papa aja yang ninggalin bundaa.. jangan audi jugaa.. audii..audii bangun
audii.. "
Saat itu, untuk pertama dan terakhir kalinya
aku melihat nyonya menangis. Dan itupun karena kehilang putri satu-satunya.
Yang selalu ia sakiti karena ingin membalaskan rasa sakitnya pada suaminya
dulu.
Kini beliau sudah tidak bisa menitikan air
matanya lagi. kerena terlalu sering menangis, sekarang mata beliau buta. Masih
ada dalam benaknya penyesalan yang teramat dalam ketika mengingat putrinya. Ia
selalu memeluk foto non audi meskipun tidak bisa melihat wajahnya. Dan setelah
itu pasti beliau akan menangis tersendu2, sampai sering kali beliau sesak
nafas.
Ya, memang seharusnya anak seusia non audi
sedang disayang-sayang apalagi oleh ibunya. Tapi non audi malah mendapat
siksaan dari darinya.
Nasi sekarang memang sudah menjadi bubur.
Itulah satu faktor utama mengapa nyonya masih
dirundung penyesalan dan kesedihan yang mendalam sampai sekarang.
*BIODATA DIRI
Nama Lengkap :
ROSMAWATI FAUZIA
Jenis Kelamin :
PEREMPUAN
Tempat, Tanggal Lahir :
CIREBON,18 MARET 2001
Asal Sekolah : MAN 1 CIREBON
Jurusan :
IPS 4
No. Induk : 1617.1.361
Alamat : Ponpes Miftahul Huda, Plered Kab.Cirebon
Alamat Email :
ziarosmawati@gmail.com
No. Handphone : 081220098674
No comments:
Post a comment