![]() |
doc. Ning/Arta |
Araaita.com - Ismail salah satu mahasiswa asal Pamekasan yang saat ini sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi Universitas Madura. Serta Asrofi yang juga berasal dari kota Pamekasan salah satu siswa di MA Darul Ulum Bata-Bata. Keduanya mendapatkan piala penghargaan pada ajang perlombaan kaligrafi kontemporer tingkat nasional yang diselenggarakan oleh CSSMORA UINSA.
Dengan latar
belakang kemampuan kaligrafi yang dimiliki dan juga bergabung dalam komunitas seni.
Akhirnya mereka berdua berhasil meraih juara dengan Ismail sebagai juara
pertama dan Asrofi juara dua. Keberhasilan
tersebut tak disangka olehnya. Lantaran, keduanya sama-sama tak ada persiapan secara
maksimal sebelumnya.
"Saya
datang di UINSA bukan untuk juara. Bahkan saya baru beli alat untuk kaligrafi saat
di perjalanan menuju ke Surabaya. Mungkin ini keberuntungan saya dan juga
karena kekuatan do'a," jelasnya.
Hal demikian
juga dikatakan oleh pemenang juara dua bahwa dirinya tidak ada persiapan sebelumnya.
Pasalnya, saat itu berketepatan dengan hari libur pondok. "Saya
percaya bahwa ini kekuatan do'a. Bahwa usaha tanpa do'a sama dengan
bohong," imbuhnya.
Akhir kata keduanya
menyampaikan bahwa teman-teman pecinta kaligrafi teruslah berkarya melalui kaligrafi.
Sebab, kaligrafi di era modern saat ini mulai terasingkan.
"Teruslah
menyebarkan agama islam melalui kaligrafi. Hingga dunia mengetahui bahwa islam
agama yang rahmatan lil alamin," ungkap Ismail dan Asrofi. (Ning)
No comments:
Post a comment