Dok. Afis/Arta |
Araaita.com - Lamongan, Jumat (19/01/18),
Pondok Pesantren Tanwirul Qulub, tepatnya di Desa Sungelebak, Karanggeneng Lamongan, mengadakan olimpiade
Nahwu- shorof sekabupaten Lamongan yang ke-12, dihadiri oleh 100 peserta dari
10 lembaga. Olimpiade ini
menjadi agenda tahunan PPTQ dalam rangka mencetak bibit unggul kader-kader
bangsa.
“Kami hanya ingin
memberikan motivasi serta dan menggugah semangat belajar bahasa Arab bagi
santri-santri yang besok akan menjadi pewaris negeri,” terang Syamsu Ni’am
selaku pimpinan pondok pesantren saat sambutan pembukaan.
Di samping itu dengan alat bantu Nahwu-shorof
PPTQ mengharapkan dapat menghilangkan budaya hedonisme duniawi.
“Kami ingin
mencetak santri yang tidak melulu hanya mencari kesenangan melalui dunia dan
materi,”sambungnya.
Dengan tema
“Genggam Ilmu dengan Nahwu-Shorof” panitia penyelenggara ingin menciptakan
pendidikan yang berbasis islami agar dapat menguasai problematika yang terjadi
di masyrakat Indonesia bahkan dunia.
“Kami hanya ingin
mengembangkan generasi yang mencintai ilmu melalui Nahwu-Shorof sehingga dapat
berkembang di masyarakat sesuai ajaran Islam,” tegas Fatkhul Manan, selaku
ketua pantita.
Dalam olimpiade ini
dibagi menjadi dua tingkatan peserta, yakni
47 peserta tingkat Ula (SMP/MTs) dan 53 peserta tingkat Wustho (SMA/MA).
Dibabak final,
peserta harus membaca kitab kuning sekaligus menterjemahkannya. Untuk tingkat ula
membaca kitab “Syafinatun Najah” sedang untuk tingkat wustho “Fatkhul
Qarib”.
Di sesi ini adalah tantangan yang sulit bagi peserta, seperti apa yang
diutarakan Chuzaimatus Sa’adah. Dia
harus memahami betul serta dapat menafsirkannya serta mampu menjawab
dengan cermat tantangan pertanyaan dari masing-masing juri.
“Ya memang sangat
sulit. Tapi alhamdulillah saya dapat melaluinya dengan lancar dan hasilnya seperti
apa yang saya harapkan,” ujar salah satu peserta dari PP. Matholiul Anwar
tersebut, sambil memegang piala juara 1 tingkat wustho. (Afis / Arta)
Mantapp
ReplyDeleteTerimakasih telah membaca artikel dari media online kami
ReplyDeleteMegilan
ReplyDelete