![]() |
Dok. Warda/Arta |
Araaita.com - Puncak acara dies
natalis ke-47 Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Ampel (UINSA)
Surabaya di gedung Sport Center and Multipurpose UINSA pada Selasa Siang (20/3)
berlangsung meriah. Tampak penonton mengungkapkan kepuasan karena penampilan kolaborasi
musik dari Komunitas Angklung-kolintang dengan Red Band dan grup al banjari
Qosfada.
Terlihat setiap pemain memainkan alat musiknya dengan lihai, seperti Komunitas
Angklung-kolintang memainkan alat musik angklung dan kolintang. Tak mau kalah,
Qosfada pun terus menabuh alat banjari layaknya mengiringi lantunan shalawat.
Begitu pun dengan Red Band yang konsisten membawakan setiap nada menggunakan
gitar, bass dan drumnya.
Meskipun Komunitas Angklung-kolintang dan Red Band biasa membawakan lagu umum, tetapi
dengan adanya kolaborasi ini,mereka sebisa mungkin menyelaraskan lagu religi
yang biasa dibawakan oleh Qosfada dengan lagu umum lainnya. Lagu yang
ditampilkan pun menarik perhatian penonton seperti lagu Barokallah, Ya hanana,
kopi dangdut dan ekspresi.
Salah satu mahasiswi bernama Eka Fitriyanti mengapresiasi penampilan kolaborasi musik itu. “Kolaborasinya keren.
Saya baru pertama kali lihat kolaborasi musik seperti ini di UINSA. Menurut
saya, ini sulit karena kan menggabungkan dari masing-masing alat musik yang
berbeda,” ujar mahasiswi Manajemen Dakwah semester dua itu.
Sama halnya dengan Eka, mahasiswi Ilmu Komunikasi bernama Audi mengungkapkan
kekagumannya terhadap penampilan kolaborasi yang memang baru pertama kalinya
itu. “Jarang kolaborasi seperti ini. Sekali kolaborasi, penampilannya bagus
banget,” ujar mahasiswi semester empat itu.
Ternyata meriahnya acara ulang tahun FDK tersebut, berangkat dari usulan
Suhartini selaku Dekan FDK yang menginginkan kolaborasi musik antara
angklung-kolintang, banjari dan band.
“Sebenarnya ini usulan dari Bu Ninin, untuk memeriahkan Diesnat FDK. Kan FDK
punya potensi pada bagian seninya. Gak hanya main sendiri, jadi kita kolaborasi
antara Band, Angklung-kolintang dan banjari,” ujar Dedi Riski selaku koordinator Komunitas Angklung-kolintang.
Dedi mengaku bahwa penampilan kolaborasi itu telah dilatih selama satu bulan.
“Kita latihannya sebulan. Ya memang sulit, dimana Angklung-kolintang main lalu
disahut oleh alat banjari dan musik band, tapi Alhamdulillah bisa diatasi,”
kata mahasiswa prodi Komunikasi Penyiaran Islam semester 6 itu.
Dedi mengaku bangga karena bisa menampilkan yang terbaik untuk acara Diesnat
FDK. Ia pun tak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak dekanat FDK atas
terselenggaranya acara tersebut.
“Alhamdulillah pastinya bangga. Kami berterimakasih kepada seluruh jajaran
dekanat yang telah mendukung acara ini,” imbuhnya sambil tersenyum. (Wrd)
No comments:
Post a comment