Dok. Moh/Arta |
Araaita.com - Hari teater sedunia, Teater SUA
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSA peringati dengan menghelat pementasan
terbuka di pertigaan tepi jalan trotoar sisi utara gedung Twin Tower, Selasa
siang (27/3).
Mereka
menampilkan deklamasi puisi karya WS Rendra sajak ‘Matahari’
(1976) yang sengaja dipilih.
“Penampilan
ini dimaksudkan untuk memperingati hari teater sedunia, disamping itu juga
ingin mengembangkan seni teater kami,” ujar Wildan, ketua Teater SUA sekaligus salah satu aktor saat itu.
Tampak
lima aktor menampilkan deklamasi puisi secara ekspresif. Wildan, akrab disapa
Kiwil, dengan lembaran kertas ditangannya sambil menggenggam tali yang
diikatkan pada Irfan, alias Bimbim.
Wildan
dengan apik mengartikulasikan sajak Rendra itu. Irfan yang diikat badannya
jalan merangkak bak hewan peliharaannya.
Diangkatnya
sajak ‘Matahari’ dari sang ‘Burung Merak’, mereka tak ingin melupakan sastrawan
terdahulu itu.
“Kami
juga ingin mengenang sastrawan lama agar tidak dilupakan,” imbuh pria bibir
hitam itu.
Tak
hanya itu, ia menuturkan bahwa dibawakannya puisi itu mengingatkan agar kita
tidak menikmati sisi baiknya, tapi juga sisi buruknya.
“Dimana
gelap itu menjadi perjalanan menuju terang. Kita tidak boleh hanya menikmati
enaknya saja,” sambung pria dengan ikat kepala birunya.
Di
sisi jalan dekat bangunan yang mangkrak itu, tampak Yeni menari-nari beralas
kain hitam dengan scraft merah diikatkan di lehernya serta selendang batik
selimuti tangannya. Ia tak sendirian, dengan diiringi tabuhan jimbe dari
rekannya.
Juga
di trotoar yang lain sisi baratnya, penari ijen menggoyang gerak tubuhnya ikuti
irama musikalisasi.
Tak
hanya tampil di situ, mereka membagi menjadi tiga titik adegan, yakni di
pertigaan jalan bekas blok M, juga di area dekat gazebo Fakultas Ushuluddin dan
Filsafat, serta di bahu jalan depan gedung anyar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. (Amj/Moh)
No comments:
Post a comment