Dok. Araaita/Han
Rizal saat mengamankan kegiatan PBAK 2019
Araaita.net- Kurangnya pengamanan dari pihak penyelenggara
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2019 membuat Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel (UINSA) Surabaya terlihat mondar-mandir saat materi berlangsung. Beberepa
diantaranya membeli makanan di luar UINSA. Tak hanya itu, beberapa Maba juga
terlihat sedang menghabiskan waktunya di kantin UINSA. Parahnya lagi beberapa
maba terlihat tidur-tiduran di serambi Masjid.
Rizal Hamdani, Pimpinan Resimen Mahasiswa (Menwa) untuk Kegiatan
PBAK 2019 menganggap tenaga pengamanan dalam kegiatan ini kurang. Rizal mengatakan
bahwa Surat Keputusan (SK) dari rektorat hanya menghadirkan 13 anggota dari
Menwa. Jumlah tersebut dirasa tak sebanding dengan jumlah Maba yang mencapai
kurang lebih 4.448 mahasiswa.
“Gini, sekarang di SK kami 13 orang, saya hadirkan 20 orang,
lumayankan daripada nggak ditambah sama
sekali,” tegasnya.
Selain karena jumlah yang tak sebanding, Rizal juga
menambahkan mengenai kurangnya dukungan dari pihak rektorat mengenai keamanan. Pihak
Menwa menuntut jika pihak rektorat ingin dibantu sepenuhnya, maka rektorat juga
harus menyediakan penunjang secara penuh kepada Menwa.
“Ya gimana ya. Kita dengan kemampuan terbatas. Menwanya juga
tidak banyak dibanding mabanya. Kalo kita diserahkan seperti itu, ya seharusnya
ada dukungan dari rektorat seperti fasilitas, tunjangannya juga ada. Dukungannya
juga kurang. Ya kalau berharap kami memberikan bantuan sepenuhnya, ya berikanlah
juga kita hak-hak sepenuhnya,” tuturnya.
Terlepas dari kurangnya dukungan rektorat, Rizal mengungkapkan
kurang koordinasi antara panitia dari masing-masing fakultas dengan menwa juga
menjadi salah satu penyebab tidak kondusifnya maba saat kegiatan berlangsung. Ia
menganggap maba lebih condong mengikuti arahan dari panitia fakultas ketimbang
dari anggota menwa yang minim.
“Malah lebih pinter fakultas daripada Menwa. Karena apa? Karena
Maba takut ke katingnya kita ditakuti apanya? Cuma 13 orang,” imbuhnya.
Sebagai salah satu
pihak yang turut menyelenggarkan PBAK 2019, Rizal menginginkan semua pihak juga
dapat melakukan evaluasi tanpa saling menyalahkan pihak yang satu dengan yang
lain dan mampu bersinergi dalam kegiatan Universitas, bukan Fakultas.
“Menwa sendiri bergerak berdasarkan dari intruksi atasan,
yakni rektorat sebagai penyelenggara PBAK itu sendiri. Ya kita gak bisa
salahkan satu dua orang. Kita saling intropeksi kekurangan masing-masing dari semua
pihak. Dua hari ini kita lebih fokus ke-UINSA-nya. Bukan hanya perfakultas,”
harapnya menutup wawancara.
(Han/Di)
No comments:
Post a comment