Tangkapan layar tampilan awal mesin pencari
Araaita.net - Dalam workshop yang diselenggarakan oleh
Aliansi Jurnalis Indpenden (Aji) yang menghadirkan
Yinthze Sofline Lingkan Gunde selaku perwakilan dari Aji dan trainer dari
Google sebagai pemateri yang
membahas mengenai penangkalan informasi hoax dengan menggunakan tools
Google.
Wanita yang disapa Fia ini
menjelaskan tools apa saja yang dapat
membantu jurnalis dalam menangkal berita
hoax yang menjadi permasalahan pelik di Indonesia akibat pemakaian
sosial media (sosmed) yang
meraja lela, dimana netizen lebih mementingkan ke-viralan dari sebuah informasi
atau berita tanpa tahu kebenarannya.
Pertama, menggunakan Google Reverse Image
Search. Tool ini dapat digunakan untuk mengecek gambar atau video
yang meragukan atau terindikasi hoax. Dengan tool ini pengguna
dapat melihat kapan gambar atau video tersebut pertama kali diunggah di
internet dan membandingkannya dengan unggahan yang lain.
Google Reverse Image Search
Kedua, mengakses Yandex.com
yang merupakan platform seperti Google dari Rusia yang mampu
mengecek situs, gambar, atau video yang diragukan kebenarannya. Tool ini
lebioh lengkap dan lebih canggih daripada Google, sehingga pihak Google
sendiri menyarankan menggunakan platform ini.
Ketiga, menggunakan Google Maps, Google
street View, dan Google earth untuk mengecek keabsahan dari lokasi
yang dimuat di sebuah berita, dengan menunjukkan gambar-gambar dari lokasi yang
dimaksud.
(kiri) Logo Google Maps, (tengah) Logo Google Street View, (kanan) Logo Google Earth
“Jadi, ada tiga tools yang
digunakan. Google Reverse Image Search, yandex.com, dan Map
Google” ujarnya (21/09).
Salah satu contoh kasus hoax
yang viral tahun 2018 lalu adalah kasus Ratna Sarumpaet yang mengaku dipukul
laki-laki. Ia (Ratna) menyebarkan foto wajahnya yang lebam seperti habis
dipukul di sosmednya kemudian menjadi viral dan mendapatkan banyak perhatian
dari netizen. Namun pada kenyataannya ia melakukan operasi plastik dan
mendapatkan hasil yang tidak memuaskan. Kasus tersebut merupakan kasus terhoax
pada tahuin 2018 lalu yang menjadi trending utama di Indonesia.
“Selain kasus tersebut masih banyak
lagi kasus-kasus yang terindikasi hoax dan mendapat respon dari
masyarakat dengan menyebarluaskan informasi hoax di sosmed” tambahnya
saat mengisi materi di Fakultas psikologi dan Kesehatan Uin Sunan Ampel
Surabaya.
Wartawan Metro itu juga memberikan
tips untuk mengamankan sosmed kita seperti email, facebook, twitter, dan
sebagainya agar tidak kena hack dari pihak yang ingin memanfaatkan akun
kita untuk kepentingan pribadi.
Tips yang ia berikan ada tujuh,
namun yang paling urtama untuk menangkal hack dengan memperkuat password
akun kita. Caranya untuk memperkuat keamanan password bisa mengakses
situs www.howsecureismypassword.net yang akan memberi tahu seberapa kuat password yang
digunakan. Dan mengakses situs www.haveibeenpwned.com untuk mengecek apakah akun kita pernah dibobol oleh orang lain.
howsecureismypassword.net
haveibeenpwned.com
No comments:
Post a comment