Editor: Lutfatul Malihah
Asrorun Ni'am (kiri) terima penghargaan sebagai tokoh muda penggerak kewirausahaan Uinsa yang diberikan oleh Rektor Uinsa
Tokoh muda penggerak kewirausahaan santri Asrorun Ni'am Sholeh resmi buka acara Santripeneur Expo dalam sambutannya di depan gedung Twin Tower Uin Sunan Ampel Surabaya pada Ahad (24/11) malam.
Dalam sambutannya tersebut, Asrorun panggilan akrab pemuda tersebut juga menjelaskan tentang sejarah santri dengan enterpreneur yang erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan.
"Santri dengan entrepeneur ini memiliki sejarah panjang didalam kehidupan berbangsa dan bernegara," Tuturnya.
Asrorun mengatakan sejarah santri Indonesia adalah sejarah wirausaha. Karena sebelum kemerdekaan, islam hadir ke bumi pertiwi melalui perdagangan bukan peperangan.
"Islam hadir dan diterima melalui jalur entrepeneurship," Jelas laki-laki berbatik itu.
Dirinya juga memaparkan jika kebangkitan kaum santri entrepeneur melalui Nahdlotut Thujjar yang menjadi embrio berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).
"Ada tiga elemen yang mendasari lahirnya NU sebagai basis pembelajaran sekaligus pembinaan santri enterpreneur adalah Nahdlatut Thujjar, Tasywirul Ahkam, Nahdlatul Wathon," Paparnya.
Dalam kesempatan itu juga Asrorun menyinggung tentang peranan manusia dalam dunia kewirausahaan seluas kesempatan hidup dan juga eksis. Tidak harus paham urusan ekonomi yang penting tahu urusan fikih ibadah.
"Yang jelas enterpreneurship harus kreatif dan inovatif yang bisa dikonversi menghasilkan nilai ekonomis," Ucapnya
Dalam akhir sambutannya Asrorun mengajak santri dan mahasantri untuk beriwirausaha dengan inovasi dan berkreativitas melalui kelebihan yang dimiliki.
"Mari kelebihan kita ditambahi dengan kreativitas dikonversi menjadi nilai yg bersifat ekonomis," Pungkasnya.
No comments:
Post a comment