Izul Islam (kanan tengah) saat mendukung persebaya di stadion Glora Bung Tomo
Stadion Glora Bung Tomo (GBT) yang menjadi kebangaan arek-arek Suroboyo, serta suporter persebaya. Tengah dikritik oleh Khofifah bahwa stadionnya bau sampah dan khawatir menganggu jalannya FIFA world cup Sehingga salah satu Bonek Surabaya asal Bendul merisi, Doyok angkat bicara terkait statement tersebut untuk segera diperbaiki.
”Ya kalau Bu Khofifah mengatakan GBT bau sampah ya silahkan diperbaiki supaya tidak bau sampah. Jika Bu Khofifah bilang begitu maka, otomatis Bu Khofifah sedang mengkritik dirinya sendiri. Karena stadion itu bukan stadion persebaya, dan bukan milik bonek, tapi stadion itu miliknya pemkot. Ya kalau Bu Khofifah mengatakan GBT bau sampah ya silahkan diperbaiki agar tidak bau sampah, kan selesai Toh,” ucap Doyok selaku bonek Surabaya.
Ia juga menambahkan statement Khofifah yang terkait isu pemindahan venue yang awalnya di GBT pindah di stadion Kanjuruhan Malang atau beberapa stadion di Jawa timur. Ia sebagai perwakilan bonek mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut.
”Bonek sih menerima menerima aja kok, Karena menurut kita ya tidak ada hubungannya antara Surabaya dijadikan tuan rumah atau tidak, ya tidak ada hubungannya dengan persebaya. Kalau semisal ada hubungannya dengan kita ya baru kita ambil langkah. Mau dipindah di Jakarta, di Malang, ya terserah bebas. Jika Surajaya menjadi opsi ya silah kan Surajaya ambil saja ngak masalah,”ucap pemuda asal Bungurasih tersebut.
Sama halnya dengan tanggapan Doyok, Izzul bonek Surabaya juga menangapi terkait statement Khofifah terkait pemindahan venue FIFA ke Kanjuruhan, ia menangapi bahwa adanya opsi pemilihan stadion untuk FIFA piala dunia bukan urusan bonek tapi ia mengaku bahwa Stadion GBT juga sudah memenuhi standart FIFA.
“Saya sendiri sih ngak peduli tentang pemindahan stadion ke Kanjuruhan. Tapi jika kita lihat kualitas standarisasi lapangan FIFA, Jadi misal milih kanjuruhan, kanjuruhan loh hanya bisa muat berapa, sedangkan GBT dari tribunnya sendiri tingkat 2 kapasitas muat 55.000, lapangannya luas, rumputnya juga standart nya FIFA. tapi ngak masalah sih jika Kanjuruhan dijadikan venue piala dunia. yang penting piala dunia bisa berjalan dengan baik dan tidak mempermalukan Jawa timur,” tuturnya. (Lid/Mir)
No comments:
Post a comment