Reporter: Sachi
Editor: Khildah Filjannah
Suasana aksi ketika baru tiba di depan pintu masuk UINSA (Doc. Ara Aita/Sachi)
Aksi tersebut dinamai 'GELASTUA UINSA' yang merupakan singkatan dari tiga belas tuntutan mahasiswa UINSA. Aksi ini menuntut pihak kampus UINSA untuk melakukan pemotongan UKT mahasiswa akibat pandemi Covid-19. Aksi tersebut lanjutan dari protes online yang sempat dilakukan melalui media sosial twitter sehari sebelumnya (8/7).
Aksi protes ini dimulai pukul 09.43 WIB, pihak LSM mengajukan 13 tuntutan kepada pihak UINSA. Mulai dari permintaan transparansi dana kampus, kejelasan mekanisme pembelajaran semester gasal, sampai dengan pemotongan UKT.
"Pada intinya terdapat dua hal yaitu terkait UKT dan mekanisme belajar mengajar di semester depan nanti," jelas Ilham selaku perwakilan massa aksi.
Lampiran Memorandum of Understanding (MoU) sebelum negosiasi (Dok. LSM)
Pada saat membahas poin kedelapan yang tertulis 'Mahasiswa dengan kelompok UKT 4-7+ mandiri mendapat potongan dan angsuran' sempat mengalami proses yang lama. Ma'shum dan biro keuangan menawarkan untuk mengganti redaksi poin menjadi 'mahasiswa dengan kelompok UKT 6-7+ mandiri mendapat potongan dan angsuran'.
"Kalau 6-7 saya bisa laksanakan," tawar biro keuangan.
Setelah melewati perdebatan, akhirnya menemukan jalan tengah dengan mengganti tuntutan menjadi Mahasiswa dengan kelompok UKT 6-7+mandiri mendapatkan potongan dan angsuran.
Lampiran Memorandum of Understanding (MoU) setelah negosiasi (Dok. LSM)
Sesi setelah penandatanganan MoU. (Dok. Istimewa/Tiyaz)
No comments:
Post a comment